1.
KESIAPAN
PEMIKIRAN
Seseorang sebelum menikah dia harus sudah memiliki dasar-dasar
pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya. Seorang muslim ketika ingin
menikah dia harus tahu bahwa dia adalah muslim dan tahu mengapa dia menjadi
muslim. Hal ini penting karena setelah menikah kita akan menghadapi
alternatif-alternatif, masalah-masalah yang penyelesaiannya memerlukan
kematangan visi kita menjadi muslim. Kesiapan untuk menghadapi dan
menyelesaikan semua persoalan-persoalan rumah tangga baik secara personal,
internal maupun eksternal.
Pengetahuan hak dan kewajiban suami dan istri, pengetahuan tentang
pendidikan anak, pengetahuan tentang kesehatan terutama hal -hal mendasar juga
perlu untuk dipahami agar tidak terlalu banyak berhubungan dengan dokter (bisa
menghemat finansial juga). Dianjurkan untuk banyak membaca buku-buku tentang
pernikahan atau bertanya pada orang yang sudah menikah.
2.
PSIKOLOGIS
Orang yang matang secara pribadi
ialah orang yang bisa mentransfer visinya menjadi kepribadiannya/karakter.
Terkadang ada orang memiliki dualisme kepribadian yaitu mempunyai pemahaman
yang baik tetapi tidak bisa menjadikannya karakter. Dia secara teori bisa
mengatakan dengan sangat baik akan tetapi pada prakteknya mengalami distorsi
atau ketidaksesuaian dengan apa yang diucapkan.
Kematangan tertentu dalam
psikologis diperlukan untuk menghadapi tantangan besar dalam hidup dan
menjalankan tanggung jawab. Situasi jiwa sebelum dan sesudah menikah akan
berbeda. Apa yang sebelumnya kita miliki sendiri akan menjadi milik istri kita
dan juga lingkungan sekitar kita. Sebagai contoh tentang kepemilikan waktu.
Waktu ketia sudah menikah tidak lagi menjadi milik kita akan tetapi terbagi
menjadi waktu individu, waktu keluarga, waktu sosial, waktu kerja. Waktu
individu diguakan untuk dirinya sendiri, waktu keluarga dibagi bersama istri,
waktu sosial untuk memenuhi kebutuhan kemasyarakatan dan waktu bekerja untuk
memenuhi kebutuhan finansial kita. Kita dituntut untuk menjaga keseimbangan
tersebut.
3.
FISIK
Ada baiknya periksa ke dokter
agar yakin bahwa alat-alat reproduksi berfungsi dengan baik. Hal ini untuk
menjamin tercapainya salah satu tujuan pernikahan yaitu meneruskan generasi
melalui anak atau keturunan. Jangan sampai kebahagiaan keluarga menjadi tidak sempurna
karena tidak adanya keturunan, yang pada banyak kasus menyebabkan terjadinya
perceraian. Oleh karena itu pada saat perkenalan, penting juga ditanyakan
riwayat kesehatan, agar bisa menghasilkan keturunan yang sehat.
Kesiapan/kematangan fisik ini
tidak tergantung pada usia. Ada yang usianya sudah dianggap cukup akan tetapi
fisik tidak memungkinkan entah karena sakit-sakitan atau ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan biologis. Ada pula yang menikah pada usia yang relatif muda
karena memang dari segi fisik sudah mampu. Menurut penelitian menikah pada usia
muda (bukan pernikahan dini) lebih bisa melanggengkan pernikahan karena saat
kebutuhan sedang tinggi bisa segera terpenuhi .
Anjuran: sebaiknya laki-laki saat
memasuki usia baligh harus sudah melakukan kegiatan keras untuk melatih sifat
maskulinitas laki-laki. Banyak istri yang berani dengan laki-laki karena
kelemahan laki-laki bukan karena wanita yang terlalu kuat. Secara psikologis
laki-laki yang tampan dan manis kurang disukai oleh wanita.Wanita mengharapkan
laki-laki yang kontras dengan dirinya dalam hal kemaskulinan.
Ada beberapa olah raga yang
dianjurkan untuk melatih sifat maskulinitas laki-laki yaitu: berkuda, berenang
dan memanah. Berenang berfungsi melatih agar kuat(power), menunggang kuda
melatih kecepatan (speed) dan memanah melatih ketepatan (timing). Kalaupun hal
itu sulit dipraktekkan untuk jaman sekarang setidaknya berolahraga dengan
bekerja keras (secara fisik) atau bermain voly, basket, sepak bola, renang,
lari dan lain sebagainya.
4.
FINANSIAL
Tidak harus memiliki segalanya dulu. Cukup untuk membiayai
awal-awal pernikahan sudah bisa dikatakan memadai. Bisa mengantisipasi bahwa
bisa mencari pekerjaan yang lebih layak. Ini harus dipersiapkan sebelum
menikah. kita harus bekerja secara manusiawi, meski bahwa Allohpun mampu
memberikan rizki tanpa disangka-sangka dan ini harus diyakini sepenuh hati,
tapi tetap usaha manusiawi harus bisa dilakukan. JANGAN HANYA SEMANGAT SAJA,
TANPA PERSIAPAN INI. Meskipun kebahagiaan tidak tergantung banyaknya harta, akan
tetapi kepemilikan harta yang cukup, sedikit banyak membantu tercapainya
kebahagiaan keluarga.
Namun, jika keempat point tersebut haruslah dibarengi dengan
Tawakal kepada Allah seperti dalam firmannya pada surat al – Talaq ayat 3. “Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberi kecukupan baginya.”.
Selain tawakal kita juga harus selalu menghadirkan semangat, niat untuk
saling menjaga kehormatan. Menikah bertujuan untuk menghalakan maka akan
bernilai ibadah.
“Ada tiga orang, Allah berhak membantunya: Orang yang berjihad
di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi mukatabah (menebus dirinya), dan
orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan. (HR. Nasai 1655, Turmudzi
1756, dan dihasankan al-Albani).”
Serta sebagai calon suami dan
istri, hendaknya mengetahui apa apa saja hak dan kewaibannya. Bagian inilah
yang paling penting. Masing-masing pasangan harus memahami hak dan kewajiban
masing-masing. Setiap keluarga berpeluang menjadi keluarga yang baik, ketika
masing-masing memenuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya.
Sudah sebearapa siapkah anda ?
Sumber : satufikr.wordpress.com, konsultansyariah.com
💐Nuansa Khaula💐
Islamic Wedding Organizer
Since 1998
.Ig, twitter : @nuansa_khaula
Email : nuansa.khaula@gmail.com
Blog : www.nuansakhaulawedding.blogspot.com
Tumblr : www.nuansakhaulawedding.tumblr.com
Pin BB : 7EC823F8
CP : 0856 9997 656, 0815 1022 1725
Mampang, Jakarta Selatan
Islamic Wedding Organizer
Since 1998
.Ig, twitter : @nuansa_khaula
Email : nuansa.khaula@gmail.com
Blog : www.nuansakhaulawedding.blogspot.com
Tumblr : www.nuansakhaulawedding.tumblr.com
Pin BB : 7EC823F8
CP : 0856 9997 656, 0815 1022 1725
Mampang, Jakarta Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar