Rabu, 10 Februari 2016

Persiapan Membangun Rumah Tangga

Membangun sebuah rumah tangga tentu memerlukan banyak sekali persiapan. Namun tidak harus seluruhnya kita miliki lalu kemudian kita menikah. Karena menikah merupakan sebuah pembelajaran secara terus menerus. Namun tetap saja ada beberapa hal yang harus kita perhatian, seperti :

1.     KESIAPAN PEMIKIRAN

Seseorang sebelum menikah dia harus sudah memiliki dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya. Seorang muslim ketika ingin menikah dia harus tahu bahwa dia adalah muslim dan tahu mengapa dia menjadi muslim. Hal ini penting karena setelah menikah kita akan menghadapi alternatif-alternatif, masalah-masalah yang penyelesaiannya memerlukan kematangan visi kita menjadi muslim. Kesiapan untuk menghadapi dan menyelesaikan semua persoalan-persoalan rumah tangga baik secara personal, internal maupun eksternal.
Pengetahuan hak dan kewajiban suami dan istri, pengetahuan tentang pendidikan anak, pengetahuan tentang kesehatan terutama hal -hal mendasar juga perlu untuk dipahami agar tidak terlalu banyak berhubungan dengan dokter (bisa menghemat finansial juga). Dianjurkan untuk banyak membaca buku-buku tentang pernikahan atau bertanya pada orang yang sudah menikah.

2.   PSIKOLOGIS
Orang yang matang secara pribadi ialah orang yang bisa mentransfer visinya menjadi kepribadiannya/karakter. Terkadang ada orang memiliki dualisme kepribadian yaitu mempunyai pemahaman yang baik tetapi tidak bisa menjadikannya karakter. Dia secara teori bisa mengatakan dengan sangat baik akan tetapi pada prakteknya mengalami distorsi atau ketidaksesuaian dengan apa yang diucapkan.
Kematangan tertentu dalam psikologis diperlukan untuk menghadapi tantangan besar dalam hidup dan menjalankan tanggung jawab. Situasi jiwa sebelum dan sesudah menikah akan berbeda. Apa yang sebelumnya kita miliki sendiri akan menjadi milik istri kita dan juga lingkungan sekitar kita. Sebagai contoh tentang kepemilikan waktu. Waktu ketia sudah menikah tidak lagi menjadi milik kita akan tetapi terbagi menjadi waktu individu, waktu keluarga, waktu sosial, waktu kerja. Waktu individu diguakan untuk dirinya sendiri, waktu keluarga dibagi bersama istri, waktu sosial untuk memenuhi kebutuhan kemasyarakatan dan waktu bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial kita. Kita dituntut untuk menjaga keseimbangan tersebut.
3.      FISIK
Ada baiknya periksa ke dokter agar yakin bahwa alat-alat reproduksi berfungsi dengan baik. Hal ini untuk menjamin tercapainya salah satu tujuan pernikahan yaitu meneruskan generasi melalui anak atau keturunan. Jangan sampai kebahagiaan keluarga menjadi tidak sempurna karena tidak adanya keturunan, yang pada banyak kasus menyebabkan terjadinya perceraian. Oleh karena itu pada saat perkenalan, penting juga ditanyakan riwayat kesehatan, agar bisa menghasilkan keturunan yang sehat.
Kesiapan/kematangan fisik ini tidak tergantung pada usia. Ada yang usianya sudah dianggap cukup akan tetapi fisik tidak memungkinkan entah karena sakit-sakitan atau ketidakmampuan memenuhi kebutuhan biologis. Ada pula yang menikah pada usia yang relatif muda karena memang dari segi fisik sudah mampu. Menurut penelitian menikah pada usia muda (bukan pernikahan dini) lebih bisa melanggengkan pernikahan karena saat kebutuhan sedang tinggi bisa segera terpenuhi .
Anjuran: sebaiknya laki-laki saat memasuki usia baligh harus sudah melakukan kegiatan keras untuk melatih sifat maskulinitas laki-laki. Banyak istri yang berani dengan laki-laki karena kelemahan laki-laki bukan karena wanita yang terlalu kuat. Secara psikologis laki-laki yang tampan dan manis kurang disukai oleh wanita.Wanita mengharapkan laki-laki yang kontras dengan dirinya dalam hal kemaskulinan.
Ada beberapa olah raga yang dianjurkan untuk melatih sifat maskulinitas laki-laki yaitu: berkuda, berenang dan memanah. Berenang berfungsi melatih agar kuat(power), menunggang kuda melatih kecepatan (speed) dan memanah melatih ketepatan (timing). Kalaupun hal itu sulit dipraktekkan untuk jaman sekarang setidaknya berolahraga dengan bekerja keras (secara fisik) atau bermain voly, basket, sepak bola, renang, lari dan lain sebagainya.
4.      FINANSIAL

Tidak harus memiliki segalanya dulu. Cukup untuk membiayai awal-awal pernikahan sudah bisa dikatakan memadai. Bisa mengantisipasi bahwa bisa mencari pekerjaan yang lebih layak. Ini harus dipersiapkan sebelum menikah. kita harus bekerja secara manusiawi, meski bahwa Allohpun mampu memberikan rizki tanpa disangka-sangka dan ini harus diyakini sepenuh hati, tapi tetap usaha manusiawi harus bisa dilakukan. JANGAN HANYA SEMANGAT SAJA, TANPA PERSIAPAN INI. Meskipun kebahagiaan tidak tergantung banyaknya harta, akan tetapi kepemilikan harta yang cukup, sedikit banyak membantu tercapainya kebahagiaan keluarga.

Namun, jika keempat point tersebut haruslah dibarengi dengan Tawakal kepada Allah seperti dalam firmannya pada surat al – Talaq ayat 3. “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberi kecukupan baginya.”.

Selain tawakal kita juga harus selalu menghadirkan semangat, niat untuk saling menjaga kehormatan. Menikah bertujuan untuk menghalakan maka akan bernilai ibadah.
Ada tiga orang, Allah berhak membantunya: Orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi mukatabah (menebus dirinya), dan orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan. (HR. Nasai 1655, Turmudzi 1756, dan dihasankan al-Albani).

Serta sebagai calon suami dan istri, hendaknya mengetahui apa apa saja hak dan kewaibannya. Bagian inilah yang paling penting. Masing-masing pasangan harus memahami hak dan kewajiban masing-masing. Setiap keluarga berpeluang menjadi keluarga yang baik, ketika masing-masing memenuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya.

Sudah sebearapa siapkah anda ?
Sumber : satufikr.wordpress.com, konsultansyariah.com


 💐Nuansa Khaula💐
Islamic Wedding Organizer
Since 1998
.
Ig, twitter : @nuansa_khaula
Email : nuansa.khaula@gmail.com
Blog : www.nuansakhaulawedding.blogspot.com
Tumblr : www.nuansakhaulawedding.tumblr.com
Pin BB : 7EC823F8
CP : 0856 9997 656, 0815 1022 1725
Mampang, Jakarta Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar